Copyright © Guratan Cerita
Design by Dzignine
Rabu, 02 Mei 2012

Menikmati Pagi


Pagi ini aku melakukan aktivitas seperti biasanya
Hanya, sedikit berbeda ketika langkah kaki terasa semakin lebar dan banyak
Berpamit seperti biasanya hanya saja mungkin beliau merasa tidak biasa melihat anaknya berjalan kaki
Sebab, semuanya berawal ketika malam.

Malam itu kendaraan beroda dua ku mogok, dan sangat terpaksa  aku harus memanjakannya mendorong sampai rumah, untung sajalah Ia tidak minta untuk di gendong, entah jika itu terjadi mungkin semua orang akan melongo tidak percaya. Tapi aku selalu ingat ketika kita menanam timun maka akan tumbuh timun juga, jadi ketika kita menanam kebaikan maka akan tumbuh kebaikan juga. aku memang bukan orang yang mutlak terlahir baik hanya saja aku berusaha untuk menjadi orang baik.

Malam itu tidak terlalu malam tapi tepatnya sehabis petang kejadiaan itu terjadi, untunglah ada 'Yoga' dia sahabat, adik, ya adik tidak lebih karna aku sendiri sudah 'MENGUNGKAPKAN' apa yang 'Harus Ku Ungkap' padanya. mendorong di tanjakan membuat keringat kita waktu itu sepertinya bisa diperet, sesampainya di tepi jalan rumahku, aku janji untuk mentraktir dia minum tapi 'Teh Poci' aja ya, spontan dari situ kita tertawa disaat keringat yang sudah mulai mengering di hempas angin.

Kembali ke pagi ini...
Aku berdesakan dengan wanita, ibu dan bapak lansia. Di depanku tepat seorang wanita muda namun lebih tua dari ku rupanya sedang menghapalkan sesuatu, ya sesuatu kertas bertuliskan bahasa inggris, sebelahnya aku seperti mengenalnya kalau tidak salah ibu *** lupa namanya karyawati di YASMINA tempat magangku beberapa tahun yang lalu, tapi entah aku tak berani menyapa. entahlah... Dan yang sejajaran denganku itu satu lingkungan rumahku tapi bukan satu atap.

Pagi ini aku menikmati sekali, sangat menikmati...

0 komentar:

Posting Komentar