Copyright © Guratan Cerita
Design by Dzignine
Jumat, 25 Mei 2012

Malam Yang Semakin Mual

Malam... kau beri apa pada tubuhku yang lunglai ini?
Taukah kau tubuhku semakin tak berdaya, nyawa kedua bola mataku tinggal seperapat dari waktu yang telah ditentukan dan sulit rasanya untuk tersenyum pada malam yang semakin membuatku mual, ya mual karna apa aku pun tak mengerti, mungkin terlalu banyak menghirup angin malam atau karena rintikan rinai kemarin dan tadi malam tapi ini tidak ada hubungannya dengan kopi yang tadi aku buat, walaupun aku buat melebihi rasa pahit tapi semoga aja bukan karna kopi cinta itu julukan kata mas gondrong yang pernah membuatkannya seminggu yang lalu.

Malam sudahlah aku  kalah dengan mual ini, berhentilah mengoyak seisi perut ini, banyak yang aku lakukan esok hari mulai dari menghitung berapa piring yang aku beri dan memberi senyum pada siapapun yang berpapasan denganku.

Jadi, aku mohon sudahilah angin yang sedang menyelusup kedalam tubuhku
Mengalahlah demi aku dan jangan sampai aku semakin mual dan tersenyum kecut pada tubuhku sendiri.
Sabtu, 19 Mei 2012

Hari Apa Ini ?

Hari apa ini?  aku sampai melupakan hari apa ini sebetulnya, entah hari ini serasa kembali ke beberapa tahun sillam dimana aku benar-benar menjadi pencandu PlayStation yang semakin lama berhasil membuat aku gila dan hari ini moment itu kembali dengan segala daya ingatku yang semakin melemah. Bermain memadukan strategi dan segala kecepatan yang ada, wow ternyata aku masih bisa melakukannya ya mungkin ini berkat kecanduanku tempo dulu semua tabunganku habis hanya untuk nongkrong berjam-jam di rental bersama para antrian yang tidak sama jenis kelaminnya, ya mungkin akulah satu-satunya cewe yang aktif nongkrong dan berhasil membuat sang pemilik semaki tajir...
Bersambung, lanjut nanti, jempol udah makin gepeng :)
Rabu, 16 Mei 2012

The Little Comedian

Jadi begini ceritanya, waktu itu aku dirumah paman, karna males ngapa-ngapain yo weslah akhirnya nyalain tv dan mulai berani sentuh remotenya karna acaranya udah mulai boring, dan saat  aku pindah ke chanel Indosiar ternyata disana lagi muterin film yang kayanya dari Thailand, entah Vietnam  karna parasnya hampir serupa dengan Indonesia. Waktu nonton sumpah keren banget jalan ceritanya bener-bener unik dan nggak abis pikir, namun sayang saat itu aku nggak sempet noonton sampai kelar karna mesti pulang, dan saat itu juga entah nggak tahu judul filmnya apa, sampai akhirnya hari ini aku nemuin apa judulnya The Little Comedian
Cekidot :)
Selasa, 15 Mei 2012

Sisa Tenaga

Sisa tenagaku kini mulai habis, nutrisi jiwa pun lambat laun mulai luntur, kesibukan semakin menjamur semua berawal saat 300 jam yang lalu ketika semua bersorak sorak melantunkan kesibukan dan kelelahan yang teramat.

Aku bukan robot tapi entah badanku terasa kaku, sangat kaku dan linu lalu tetap saja ku gerakan tanpa batasan waktu, waktuku semakin sempit semakin kurang untuk merebahkan raga walau sekejap mata tapi aku coba nikmati semua itu dengan segala senyuman yang terpancar
Rabu, 09 Mei 2012

Sempatkan Mengaksara

Tetap harus nyempatkan nulis beberapa aksara hari ini, terlebih memang banyak cerita hari ini
namun entahlah itu cerita hari ini hanya akan menyisakan pedih dikepala yang sudah mulai terluka
kepercayaan yang dilumurin mulut besar, dan segala ketidak pastian yang membuat ingin enyah rasanya
untuk sebentar kemudian kembali  menebarkan senyuman. Tapi  itu tidak mungkin...
 
Hari ini semua sukses membuat jantung ini berdebar karna itu tadi kepastian yang tidak pasti
dan sangat terpaksa harus melontarkan ultimatum, ini memang mengorbankan karir yang sudah lama ingin aku raih. Namun kembali lagi aku ini sesuatu yang pasti..
 
Jalan hidup memang sedang di lukis lewat kesibukan yang tiada henti, namun tetap aku harus menyempatkan untuk merangkai aksara.
Sabtu, 05 Mei 2012

Kembali Kesal

Kembali kesal, kesal yang kembali mengguncang jiwa
Entah sekarang ini aku sedikit labil tidak seperti biasanya yang bisa mengontrol emosi
Pertanda aku belum berhasil merubah sifat buruk aku yang satu ini.

Ada beberapa kemungkinan yang aku analisa sendiri. Pertama suasana hati yang cepat berubah dan moment kekesalan itu terjadi, tepat untuk melampiaskan emosi. Kedua mungkin aku sedang tidak dekat dengan Tuhan ya ini mungkin saja terjadi. Ketiga terlalu  banyak polemik dan banyak kerjaan yang mestinya aku kerjakan namun terkadang jika kita terus menerus memaksakan otak untuk berpikir ada masanya jenuh itu terjadi, namun kadang deadline memaksa kita untuk tetap berpikir keras.

Beberapa waktu lalu sempat aku lempar Key BCA ke depan rumah mental ke kolam ikan, karna ada seseorang bocah tengik yang memainkannya sampai terblokir. Jujur itu refleks, dan kesal itu kembali ketika tutup botol minyak wangi hilang entah siapa yang ngemutnya padahal itu bukan permen, dan entah oleh siapa ilangnya dan kenapa bisa ilang, lagi lagi aku lempar botol itu sampai pecah dan kembali mental ke kolam, padahal itu botol aku dapetin malak temen yang beberapa hari lalu melangsungkan pernikahan yang pernah aku ceritakan tentang  "Dramatis Orang Dewasa".

Kesal itu kembali dan semoga cepat beranjak pergi.
Jumat, 04 Mei 2012

Berbicara Selera

Malam, salah ini hampir tengah malam, malah menjelang fajar memancarkan cahaya silaunya..
Selamat tengah malam...

Berbicara selera, selera apa yang akan kita bicarakan? musik, film, buku, mata pelajaran atau sesosok lelaki ?
entahlah terlalu membinggungkan...
jika musik maka aku akan berbicara dengan musik beraliran pop, jazz ya sejenis musik mereka berdua itu, untuk film mungkin semua film akan aku tonton selama filmnya bermutu berkualitas  dan punya nilai positif yang bisa kita ambil hikmahnya. Jika bertanya buku aku akan pilih, entahlah aku sedang binggung untuk menuliskan apa terlebih untuk seorang pria aku sedang ingin berkelana dengan mimpi yang persatu ingin ku wujudkan, ya selama aku masih diberi nyawa untuk tetap memberikan kehidupan yang berharga untuk semua orang yang mengenalku dengan berbagai jenis selera. jika kau senang bersama aku jadilah sosok yang pernah hidup di sejarah ku, karna sejarah akan selalu dapat dikenang berharap aku pun akan tetap dikenang dimata kalian...

Kembali ini hanya berbicara selera tentang menjalani sebuah kehidupan yang semakin fana, semakin meyilaukan mata, semakin menyakitkan jiwa, menggelengkan kepala, dan terlebih pada sikut sikut manusia berhati buaya, ya buaya yang sigap menikam dikala perairan tenang, tapi tetap ini kembali pada selera, jadi sebetulnya aku ini sedang membicarakan selera apa? entahlah..
Rabu, 02 Mei 2012

Menikmati Pagi


Pagi ini aku melakukan aktivitas seperti biasanya
Hanya, sedikit berbeda ketika langkah kaki terasa semakin lebar dan banyak
Berpamit seperti biasanya hanya saja mungkin beliau merasa tidak biasa melihat anaknya berjalan kaki
Sebab, semuanya berawal ketika malam.

Malam itu kendaraan beroda dua ku mogok, dan sangat terpaksa  aku harus memanjakannya mendorong sampai rumah, untung sajalah Ia tidak minta untuk di gendong, entah jika itu terjadi mungkin semua orang akan melongo tidak percaya. Tapi aku selalu ingat ketika kita menanam timun maka akan tumbuh timun juga, jadi ketika kita menanam kebaikan maka akan tumbuh kebaikan juga. aku memang bukan orang yang mutlak terlahir baik hanya saja aku berusaha untuk menjadi orang baik.

Malam itu tidak terlalu malam tapi tepatnya sehabis petang kejadiaan itu terjadi, untunglah ada 'Yoga' dia sahabat, adik, ya adik tidak lebih karna aku sendiri sudah 'MENGUNGKAPKAN' apa yang 'Harus Ku Ungkap' padanya. mendorong di tanjakan membuat keringat kita waktu itu sepertinya bisa diperet, sesampainya di tepi jalan rumahku, aku janji untuk mentraktir dia minum tapi 'Teh Poci' aja ya, spontan dari situ kita tertawa disaat keringat yang sudah mulai mengering di hempas angin.

Kembali ke pagi ini...
Aku berdesakan dengan wanita, ibu dan bapak lansia. Di depanku tepat seorang wanita muda namun lebih tua dari ku rupanya sedang menghapalkan sesuatu, ya sesuatu kertas bertuliskan bahasa inggris, sebelahnya aku seperti mengenalnya kalau tidak salah ibu *** lupa namanya karyawati di YASMINA tempat magangku beberapa tahun yang lalu, tapi entah aku tak berani menyapa. entahlah... Dan yang sejajaran denganku itu satu lingkungan rumahku tapi bukan satu atap.

Pagi ini aku menikmati sekali, sangat menikmati...

Selasa, 01 Mei 2012

Harus Ku Ungkap

Ya Allah apa tujuan Engkau tunjukan sandiwara ini padaku
Sungguh mencengangkan ketika cinta di lahirkan dari seseorang yang masih bocah bagiku
Lalu si dia bagaimana? apa harus aku korbankan logika ini demi hal yang konyol?

Kala tawa di penghujung senja, aku rasa aku dibawa lebih muda sepertinya
Aku dibawa menghilangkan segala beban yang ada lewat tatapan dan senyumannya yang begitu polos
Sayang, cinta tulusku mungkin sedang terlahir untuk seseorang yang sudah lama mewarnai hariku yang dulu kelabu
Kini, menjadi biru dan terkadang menghiaskan pelangi dikala rinai belum mereda


Harus ku ungkap kebenaran agar menjadi benar
Harus ku ungkap agar tidak terjadi  kesalahan
Harus ku ungkap agar tidak terjadi pengkhianatan

Maaf... ku hargai tapi ini bentuk penghargaanku atas ketulusanmu
Maaf... ku harus ungkap
Ungkapan maaf dari lubuk hatiku...