First Day Fasting
By : Intan Rahayu
Di ruang yang
tidak berukuran cukup besar hanya berukuran 4 x 4
cm, terlihat sumpek karna
penghuni ruangan tersebut lebih banyak dari yang sewajarnya. Ada meja rias, spring bed yang
dibalut kain sprei coklat bercorakkan garis horizontal, rak sepatu, lemari
pakaian dan disudut ruang tersebut dihiasi oleh 2 ekor ikan mas koki yang hidup
di aquarium bulat yang diberi tumbuhan di dalamnya.
“Hari ini
kamu nggak ambil libur nak?” tanya seorang Mama pada anak gadis yang sedang menyisir rambutnya yang
panjang, usianya yang masih muda baru 2 tahun lulus dari Sekolah Menengah Atas.
“Nggak ma, kan mama tau
sendiri supervisor Clara galak banget, lagian kalau pun Clara libur nggak ada
yang gantiin shif Clara, temen kerja pada nggak mau tukeran” Jawab Clara.
“Tapi kan
sekarang kita pertama puasa, mama pengen semua buka puasa dirumah sayang,” kata
Mama sambil mengelus rambut Clara.
“Iya Clara
tau ma, tapi mau gimana lagi, ya udah Clara berangkat ya Mama” ucap Clara
sedikit pasrah sambil mencium tangan Mama.
“Hati-hati
ya sayang” kata Mama sambil melemparkan senyuman pada Clara.
Clara pun bergegas keluar dari
kamar dan berjalan menuju halaman rumah, kemudian menghidupkan motornya lekas
berangkat menuju tempat kerja disalah satu supermarket.
***
20 Menit kemudian.
Clara sampai
ditempat kerjanya lalu segera prepare untuk menggantikan shif yang lain. Maklumlah
segala pekerjaan disini harus ekstra cepat nggak ada tuh yang namanya
santai-santai karna supermarket ini salah satu supermarket andalan warga
Jakarta khususnya, terlebih awal puasa semua orang berbondong-bondong untuk
berburu sembako untuk persiapan puasa satu bulan kedepan.
“Clara ayo cepet dong bantu yang lain dulu, kasian mereka”
tegur Pak Dodo ketika melihat Clara sedang merapihkan riasan di wajahnya yang
cantik, ya cantik karna kulitnya yang putih langsat, hidung mancung itu yang
membuat kaca matanya jarang melorot dan matanya yang sedikit sipit.
“Baik Pak”
kata Clara sambil berlari kecil menuju kassa.
Clara
langsung membantu temannya yang sudah terlihat jelas kelelahan, bukan karena
pengunjungnya yang semakin banyak tapi hari ini adalah hari pertama puasa
dibulan ramadhan.
“Thanks Cla”
ujar Wida, teman kerjanya yang sedang sibuk ngehitung uang kembalian sedangkan
Clara membantu memasukan belanjaan kedalam kantung kresek dan Clara hanya
menjawab dengan senyuman yang sangat manis kala itu.
“Udah
gantian Wid, elu siap-siap balik aja, sekarangkan hari pertama puasa” kata
Clara, dan Wida dengan senang hati mempersilahkan Clara mengganti shif
kerjanya.
***
Sudah pukul
15.00 wib pengunjung tidak sepi sama sekali malah semakin ramai karena hari
pertama puasa tepat disaat weekend, malah diantara mereka malah sengaja
belanja sambil ngabuburit menunggu adzan
magrib.
Clara tidak
berhenti bekerja, menghitung belanjaan, menghitung kembalian menggesekan kartu
kredit jika costumernya menggunakan kartu kredit.
“Ini aja bu
?” tanya Clara sambil tersenyum pada seorang ibu yang membeli toples beling
yang berukuran cukup besar, mungkin persiapan untuk menyimpan kue saat lebaran
nanti.
“iya mba”
jawab ibu itu sambil memberikan belanjaannya pada Clara namun…
Praaaaang…
Entah kenapa
toples itu lepas dari tangan Clara dan pecah.
“aaaaa”
teriak Clara dan sontak membuat kaget pengunjung yang berada disana.
“mangkanya
kalau kerja hati-hati dong mba” gerutu ibu tersebut, Clara berkali-kali meminta
maaf. Tak lama Pak Dodo datang kini muka Clara pucat pasi seperti pengunjung dufan yang baru saja menaiki wahana hysteria. Akibat kejadian tersebut Clara
mendapatkan teguran dari Pak Dodo dan mau tak mau harus mengganti rugi. Sungguh
malang kau Clara…
***
Mama sedang
menyiapkan santapan untuk berbuka puasa dimeja makan karna kurang dari 15 menit
adzan magrib akan segera berkumandang.
Mama terdiam tentu sedang
memikirkan Clara anak sulung yang kini harus menjadi tulang punggung keluarga,
karna sejak Papanya meninggal 1 tahun yang lalu, ia mengambil keputusan untuk berhenti
kuliah dan mau tidak mau Clara yang harus mencari uang untuk biaya sekolah 3
adiknya karna tidak akan cukup hanya menggantungkan hidup pada gaji pensiunan
Papa yang sebagai seorang PNS.
“
Clara, andai buka puasa pertama ini kamu bisa buka bersama. Tapi mama tau kamu
kerja keras buat adik-adik kamu. Sabar ya sayang “ Batin mama sambil melirik photo keluarga.
Allahuakbar…
allahuakbar…
“Alhamdulilah”
ucap Clara sambil terus melayani costumer.
Setelah
melayani costumer Clara menyempatkan untuk meminum seteguk air mineral dari
botol yang telah ia siapkan sebelumnya. Clara tak bisa berlama-lama menganggurkan
costumernya yang masih antri berjajar sedikit tidak rapi karena mereka mulai
resah, karna belum buka puasa. Clara bergegas melayani costumer kembali.
Sungguh
perjuangan hidup yang begitu keras, merelakan gelar sarjana, mengorbankan
kebersamaan moment bersama keluarga demi upah untuk membiayai kehidupan.
The End